..:Welcome to My Blog:..

Clock

Entri Populer

Powered By Blogger

Total Tayangan Halaman

Pages

Tampilkan postingan dengan label Attitude Moklet. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Attitude Moklet. Tampilkan semua postingan

Contoh Sikap Positif

Sering kita menjumpai ataupun menemukan tulisan atau buku-buku yang membahas tentang bagaimana menjadi seorang atasan yang baik,atau pemimpin yang baik. Jarang yang menulis bagaimana menjadi seorang karyawan atau pegawai yang baik. Seorang karyawan atau pegawai seharusnya juga mempunyai kesadaran bagai mana harus bersikap dan menjadi pribadi yang baik bagi atasannya.
Sikap atau prilaku yang baik seorang karyawan atau bawahan akan mengesankan dan menyenangkan atasan hal ini bukan berarti mencari muka dengan atasan,ini harus dibedakan antara mencari muka dengan bersikap atau berprilaku layaknya seorang karyawan,pegawai atau bawahan kepada atasannya.
Pada hakekatnya seorang karyawan atau pegawai dapat berperan ganda,terkadang bisa sebagai atasan yang tentunya menginginkan sikap dan prilaku karyawannya baik,sebaliknya saat kita menjadi bawahan kita menginginkan atasan yang baik dan bijak.
berikut beberapa sikap positif yang dapat kita terapkan sebagai seorang karyawan atau pegawai yang baik:
1.Menampilkan etos kerja yang tinggi seperti,pandai menghargai dan mengatur waktu,memiliki disiplin yang tinggi,bisa memanfaatkan jam kerja secara efektif,memiliki perencanaan dalam bekerja,mempunyai target dalam bekerja,tidak selalu menunggu perintah dalam bekerja,memaksimalkan potensi diri,selalu semangat,tidak mudah putus asa,berani mengambil resiko dan memiliki tanggung jawab yang tinggi terhadap pekerjaan serta memiliki prinsip dan pendirian yang kuat.
2.Menunjukan hubungan personal yang simpatik seperti, bertuturkata halus dan sopan,menghargai atasan dan teman,suka menolong,bisa menempatkan diri,selalu ceria,tidak segan meminta maaf bila melakukan kesalahan,mudah memaafkan kesalahan orang lain,supel,mudah diajak bekerja sama,mengakui kelebihan orang lain,memiliki ide-ide kreatif,loyalitas terhadap atasan,tidak suka membuat konflik.
3.Mampu menyikapi perubahan secara positif seperti,selalu meyadari bahwa perubahan akan terus terjadi,setiap perubahan pasti ada sisi positif dan negatifnya,menyikapi perubahan peraturan secara positif,menyadari bahwa setiap perubahan terkadang tidak memuaskan semua pihak,dan menyadari bahwa apa yang terjadi saat ini adalah yang terbaik,selalu siap mengantisipasi perubahan,dapat memngambil manfaat dari setiap perubahan yang terjadi.
4.Memiliki kendali diri yang kuat seperti, mampu mengendalikan amarah,dapat mengontrol pembicaraan,selalu tersenyum pada orang lain,mampu meredam rasa iri, mampu menahan godaan materi,mampu mengendalikan rasa malas,bisa berpikir dengan kepala dingin,selalu berpikir sebelum bertindak,sadar posisi dan peran,sadar akan kelemahan diri sendiri,bisa memahami orang lain dan selalu berserah diri pada yang kuasa.
5.Mampu meringankan tugas atasan seperti,membantu atasan sebisanya,dapat memberikan solusi kepada atasan,tidak pernah menolak perintah atasan selama itu tidak melanggar hukum,mengingatkan atasan dengan cara yang santun,jika harus menolak perintah atasan tolaklah dengan santun,tahu tugas dan tanggung jawab yang diemban atasannya.
6.Mampu menjadi contoh orang lain seperti,mempunyai sifat jujur,menghindari prilaku yang tidak pantas,mau membagi ilmunya dengan orang lain,tidak menyimpan dendam dengan orang lain,tidak menyakiti orang lain,tidak menunda pekerjaan,tidak sombong.
7.Mampu membedakan antara yang haq dan yang batil seperti,selalu berpikir apakah yang dilakukan itu salah atau benar,selalu menggunakan hati nurani dalam menyikapi masalah,tidak mau menerima yang bukan haknya,berusaha menyeimbangkan antara hak dan kewajiban,tidak membala yang salah,menghadapi setiap konflik dengan kepala dingin dan selalu berpikir bekerja untuk ibadah.
8.Kreatif dan inovatif,mempunyai prinsip hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini,memiliki ide-ide cemerlang,cepat menangkap perkembangan yang terjadi dan suka belajar,tidak takut gagal dan berani mengambil resiko,mau belajar dari orang lain.
9.Berjiwa besar dan berlapang dada seperti,menghargai keberadaan orang lain,mengakui kelebihan orang lain,mampu menahan hawa nafsu,tidak suka mencela orang lain,tidak mudah kecewa,bersikap baik pada orang yang memusuhi kita,selalu berpikir positif.
Dari beberapa contoh sikap positif diatas dapat ita terapkan dalam kehidupa sehari-hari. Menjadi bawahan yang disenangi atasan memang tidak mudah dan tidak banyak yang bisa menjalaninya secara sempurna,tetapi paling tidak tahu bagaimana sikap dan prilaku yang baik yang diharapkan oleh atasan.

Why Attitude Is Everything...???

Attitude is everything. Mungkin Anda pernah mendengar kalimat tersebut.  Padanannya dalam bahasa kita k.l.: sikap adalah segalanya.  Bahkan kadang, sikap adalah satu-satunya yang terpenting, the only thing. Attitude is everything, dan di balik sikap kita adalah perspektif yang kita pilih, sadar atau tidak, ataupun ketidak(mau)tahuan kita.

Di dunia kerja dan dalam kehidupan sehari-hari, kita akan mendapati dua jenis orang yang bekerja di lingkungan yang berbeda, namun menjalankan hari demi hari mereka secara berbeda, dengan kinerja berbeda.

Sebut saja tokoh ini A, yang mungkin Anda kenal.  Ia sepertinya bekerja separuh terpaksa, bermalas-malasan, dan bahkan “merugikan” tempat/teman sekerja dengan mengelak dari tugas, menunda-nunda pekerjaan, memilih-milih pekerjaan yang lebih ringan dan menghindari tugas “ekstra”, atau sering mengeluh, kombinasi semua ini.

Di lain pihak, ada pula rekan sekerja seperti B, yang profesionalitasnya berbeda dari A.  B orang yang menerima pekerjaannya sepenuh hati; bekerja keras; siap menjalani tugas dan tanggung jawabnya.

Sadar atau tidak sadar, kita adalah A atau B.  Perilaku dan kinerja kita di tempat kerja selalu didasari oleh sesuatu—apapun itu namanya—yang berada di benak kita. “Sesuatu” tersebut ikut memengaruhi motivasi kerja kita.   Apapun itu, sesuatu tersebut “bersemayam” di  dalam diri kita.

Baik secara eksplisit dan implisit, semua ekonom dan pemikir dari mazhab Austria, dari Menger, Bawerk, Bawerk hingga para Misesian, menggarisbawahi pentingnya kewirausahaan dalam kehidupan.  Enterpreneurship adalah kunci kemajuan ekonomi bagi setiap individu, keluarga dan bangsa. Dan karena semua manusia pada hakikatnya berekonomi untuk mencapai kebahagiaan (happiness), dalam arti untuk memperbaiki atau meningkatkan suatu keadaan dari keadaan sebelumnya, kewirausahaan adalah sesuatu kualitas yang dipentingkan.

Dalam adikarya masing-masing, baik Mises maupun Rothbard bahkan mengatakan bahwa kemajuan peradaban amat terkait kemampuan wirausahawan dalam memproduksi secara massal hal-hal yang berguna bagi kemanusiaan kita.

Jadi, kalau bisa, jadilah pengusaha.  Titik.  Tapi sudah terang, tidak semua orang tertarik ataupun punya kemampuan menjadi pengusaha.  Kita-kita yang lebih suka aman—dan ini amat manusiawi—dapat menjadi pekerja, karyawan, staf pada perusahaan-perusahaan, yang siap membayar kita di depan, atas suatu proyeksi keuntungan yang baru bakal terwujud, atau gagal terwujud, kemudian.

Motivasi atau sikap kita terhadap perusahaan tempat kita bekerja pada dasar yang lebih dalam pastilah berdasar pada sesuatu. Ini bisa berupa ignorance ataupun pada suatu doktrin/stereotyping terhadap bisnis atau pengusaha.

Satu faktor penting lain adalah faktor moral.  Kita sering lupa moralitas yang terlibat di pasar bebas.   Semua kontrak kerja di pasar bebas adalah sesuatu yang win-win, tanpa paksaan.  Dengan kata lain, itu adalah sesuatu yang pada dasarnya moral, yang dengannya tidak ada satu pihak pun yang per definisi bakal dirugikan.  Tanyakan diri kita: apakah ada yang lebih bermoral daripada kesepakatan semacam ini?

Untuk dapat menghargai semua ini, kadang kita sebagai (calon) karyawan cukup membayangkan apa yang kiranya kita harapkan dari pekerja-pekerja kita seandainya kita berada dalam posisi majikan/pemberi kerja.

Mari lakukan yang terbaik di posisi kita masing-masing. Good luck bagi para pencari kerja.  Selamat bekerja bagi yang sudah di dalamnya.

Pengikut